Senin, 12 Desember 2011

Ice Cream Waffle



Bahan:
3 btr telur
1 sdm ragi instan
200 gr gula pasir
1/2 sdt garam
500 ml susu cair
150 gr mentega, lelehkan
500 gr tepung terigu
1 sdt baking powder







Pelengkap:
250 gr ice cream 3 rasa
50 ml cokelat leleh

Cara membuat:
1. Taruh tepung terigu, baking powder, gula pasir dalam wadah. Buat lubang di tengahnya, lalu masukkan ragi instan dan telur. Aduk sambil tuangi susu sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai licin.
2. Masukkan mentega leleh dan garam sambil aduk sampai rata. Diamkan selama 15 menit.
3. Olesi cetakan wafel dengan sedikit mentega dan panaskan sampai cetakan berasap. Tuang adonan wafel ke dalam cetakan hingga penuh, katupkan tutupnya. Balik hingga bagian bawah terlapisi adonan. Masak hingga wafel matang dan kekuningan, keluarkan dari cetakan.
4. Sajikan wafel dengan es krim dan cokelat leleh.

I Scream for Ice Cream, Bandung



Pernah menjerit karena es krim? Mungkin di sini anda bisa menjerit menikmati beragam pilihan rasa home made ice cream. Ya, I Scream for Ice Cream, merupakan kedai es krim yang berlokasi di Jl. Hariangbanga, tidak jauh dari Jl. Dago, Bandung. Dengan suasana rumah jaman baheula, kita memang seolah diajak untuk khusyu menikmati lembutnya es krim.

Ada dua jenis ice cream yang tersedia disini, saya juga gak tau apa bedanya. Yang jelas jenis yang satu lebih special dari yang lainnya (makanya ada selisih harga). Untuk jenis pertama ini kita bisa pesan biasa dengan menggunakan cup atau cone, dengan pilihan 2 topping free. Harganya untuk 1 scoop Rp.9.500, 2 scoops Rp.18.000, 3 scoops Rp.22.500, dan 4 scoops Rp.26.000. Atau kita juga bisa pesan Marblelicious, jadi dua atau tiga scoops dari es krim ini dicampur dengan topping yang kita pilih di aduk di atas "kompor" dingin, mirip dengan es krimnya Cold Stone-lah kalau di Jakarta, walaupun tetep beda kelas dan rasa sih. Tapi sensasi dari marblelicious ini cukup membuat kita bisa "menjerit" koq... Lembut dan mempesona :))


Kalau jenis ke dua sih es krim standar, dengan berbagai cita rasa yang diramu khusus oleh si empunya kedai. Anak saya sih tetep milih es krim coklat, tidak bisa pindah ke lain hati, plus topping butiran coklat warna-warni. Gak tau emang bener-bener enak atau emang doyan, es krim dalam cup yang dipesan anak saya benar-benar bersih tak bersisa, sluurrrppp.... Harganya 1 scoop Rp.8500, 2 scoops Rp.16.000, 3 scoops Rp.20.000 dan 4 scoops Rp.24.000, sudah termasuk free 2 topping
.

Nah kalo bapaknya milih menikmati Es Poeter yang juga Home Made dari tempat ini. Tersedia beragam pilihan rasa es puter ini seperti Kopyor, Durian, Nangka, Kelapa Muda, Tape Ketan, Mocca dan Coklat. Kopyor menjadi pilihan saya karena sudah terbayang kesegarannya. Harga untuk 1 cup-nya rata-rata Rp.3000 kecuali Kopyor dan Durian Rp.3500. Sedangkan kalau mau bawa pulang harga 1 Liternya Rp.30.000 - 35.000.


Selain beragam jenis es krim tersebut, kita juga bisa menikmati minuman Milkshake serta Italian Soda. Atau kita juga bisa bawa pulang Casata, yaitu cake dengan bahan dasar es krim, seharga Rp.70ribu.
Jadi cobain deh meluncur ke Jl. Hariangbanga (dekat jl. Tamansari) dan nikmati sensasi "es krim buatan rumah" dari I Scream for Ice Cream.

Sabtu, 10 Desember 2011

Baltic Ice Cream





Ice Cream Baltic adalah es krim tempo doeloe yang sudah ada sejak tahun 1939. Es krim yang terbuat dari bahan alami, lebih banyak susu (susu murni) dan buah segar. Sistem marketing kami hanya menerima pesanan melalui telepon dan dikirim langsung ke alamat pengiriman yang meliputi area seluruh Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, dan sebagian Bogor. Dan juga es krim Baltic tanpa menggunakan bahan pengawet karena kami hanya menggunakan dry ice (biang es) yang digunakan untuk pengantaran ke tempat tujuan yang bisa mempertahankan tingkat kebekuan es krim.


Produk Es Krim Yang Disediakan:

  • Ice Stick
  • Ice Cup
  • Tart Ice Cream
  • Mini Ice Tart
  • Ice Cream dan Ice Puter Galon
  • Beberapa Paket Ice Cream Pilihan
  • Pesanan-pesanan Khusus
Ice Cup

Ice Stick



Jl. Kramat Raya No. 10 - 12, Senen
Phone: (021) 3501805, (021) 3906409     
Spending : Di bawah Rp.30.000








Sejarah Ice Cream Campina

  • Sejarah:

PT. Campina Ice Cream Industry adalah salah satu perusahaan es krim terkemuka di Indonesia yang didirikan pada awal tahun 1970. Adalah keluarga Pranoto yang mulai merintis pembuatan es krim secara sederhana di garasi rumah mereka di Surabaya.
Sepuluh tahun pertama periode 1970 hingga 1980 merupakan masa-masa usaha yang keras dimana pada saat itu es krim belum sepopuler sekarang ini. Masih tetap dilokasi yang sama pembuatan es krim mulai menggunakan mesin sederhana yang khusus didatangkan dari Italia. Seiring laju perkembangan usaha, pada tahun 1985 seluruh kegiatan usaha dipindahkan ke lokasi industri bergengsi di Rungkut Industrial Estate Surabaya.
Pada tahun 1994 keluarga Sabana Prawirawidjaja sebagai pemilik PT. Ultrajaya Milk Ind. Berpartisipasi dalam kepemilikan saham dan pada tahun ini pula merupakan awal dari perkembangan usaha kearah industri modern. Momentum bersejarah terjadi pada tahun yang sama dengan perubahan nama dari CV. Pranoto Pancajaya menjadi PT. Campina Ice Cream Industry dan setahun kemudian dilakukan konsolidasi internal untuk memperkuat jajaran divisi pemasaran dan penjualan sebagai ujung tombak perusahaan. Sejalan dengan perkembangan usaha yang terjadi, pada tahun 1998 dilakukan renovasi pabrik dan penambahan mesin-mesin modern sebagai penunjang kegiatan produksi.
Kini perjalanan panjang dengan serangkaian kendala dan tantangan telah mengantarkan PT. Campina Ice Cream Industry menjadi salah satu produsen es krim terbesar dan terkemuka di Indonesia.
  • komitmen:
Produk-produk es krim dan makanan beku dari PT. Campina Ice Cream Industry yang dinikmati oleh para pelanggan, dihasilkan setelah melampaui serangkaian proses produksi yang menggunakan bahan baku berkualitas tinggi, dikerjakan oleh para tenaga kerja terdidik dan telah melalui uji mutu yang ketat agar produk selalu tersaji dengan baik.
Di tengah persaingan usaha yang ketat di bidang industri makanan beku serta munculnya pelaku-pelaku pasar yang baru, menjadikan PT. Campina Ice Cream Industry khususnya divisi riset dan perkembangan produk senantiasa melakukan inovasi dengan menciptakan brand-brand baru dan mengeluarkan kemasan baru dengan visualisasi yang menarik untuk produk ukuran Family dan Mini Pack.
Untuk menjaga hubungan yang harmonis dengan para pelanggan serta mitra, PT. Campina Ice Cream Industry memiliki agenda kegiatan tahunan baik promosi, layanan masyarakat serta bekerjasama dengan institusi pemerintah maupun organisasi masyarakat untuk secara berkala mengadakan kegiatan promosi dan pertemuan di berbagai daerah di tanah air.
Dukungan para pelangan, mitra usaha serta masyarakat pada umumnya menjadikan PT. Campina Ice Cream Industry sebagai salah satu perusahaan es krim terkemuka yang hingga kini tetap melakukan konsolidasi agar menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pasar dan menungkatkan kemampuan produksi sesuai permintaan yang terus meningkat.

  • Visi dan Misi:
Di tengah suasana perekonomian negara yang masih belum menentu ditambah perkembangan situasi politik yang tidak menguntungkan, ada hal yang tetap memberi harapan bahwa memasuki tahun 2003 dunia industri Indonesia akan mengalami perkembangan yang mengembirakan, demikianlah prediksi para ekonom Indonesia.
Memasuki abad milenium, Direksi PT. Campina Ice Cream Industry telah menetapkan visi perusahaan ke depan adalah :
”Menjadikan PT. Campina Ice Cream Industry sebagai salah satu produsen es krim dan makanan beku yang terbaik dan terbesar di Indonesia dengan senantiasa mengutamakan kepuasan para pelanggan saham dan para karyawan, serta memegang teguh prinsip usaha yang bersahabat dengan lingkungan”.
Bertitik tolak dari Visi yang telah ditetapkan, seluruh jajaran staf, karyawan dan Direksi PT. Campina Ice Cream Industry merapatkan barisan mengatur langkah ke depan dalam mengemban Misi Perusahaan yaitu :
“Memiliki kepekaan tinggi untuk senantiasa berorientasi kepada pasar dan pelanggan, mengoptimalkan seluruh sumber daya dan aset perusahaan guna memberikan nilai lebih sebagai wujud pertanggungjawaban kepada para pemilik saham serta menjalankan usaha dengan memperhatikan lingkungan alam dan masyarakat sekitar”


Sejarah Es Cream Walls

 Sejarah Walls:
Pada tahun 1786,adalah seorang pria bernama Richard Wall membuka kios daging di Pasar St James, London. Wall mndapatkan reputasi yg baik sbagai seorang tukang daging sehingga ia dikenal banyak orang pada masanya. Bahkan pada tahun 1812, Wall menerima Penghargaan Royal pertama oleh Pangeran George, Prince of Wales sebagai "penyedia bahan daging" terbaik ..

Bisnis daging Wall semakin meledak pada tahun 1824.Ia pun pindah ke gedung baru yang lebih besar di 113 Jermyn Street,London .Namun beberapa tahun setelah itu, Richard Wall meninggal dunia, meninggalkan istri bernama Ann Wall dan anaknya, Thomas Wall dan Eleanor Wall. Bisnis ini dilanjutkan oleh Ann,namun beberapa tahun kemudian Ann jg meninggal menyusul kematian suaminya.

Akhirnya, Thomas Wall yang harus mengambil alih tunggal bisnis keluarga tersebut, padahal usianya masih 19 tahun,ditambah lg dia harus menjaga adik perempuannya,Eleanor,yang masih berumur 14 tahun.




Meski begitu, Thomas Wall menjalankan bisnis daging milik ayahnya dengan sangat baik hingga dewasa.Ia pun menikah dan memiliki 2 anak yang diberi nama Thomas Wall Jr dan Frederick Wall. Dengan sabar, Thomas Wall mengajari kedua anaknya ini seluk beluk perusahaan sebagai bekal untuk mereka yang akan mewarisinya. Pada tahun 1878, bisnis daging mereka berganti nama menjadi “Thomas Wall and Sons Ltd” (Wall’s) . Thomas Wall Jr. ditunjuk untuk memimpin usaha setelah kematian ayahnya.



Ini kereta yang membawa bahan-bahan produk Walls

Namun, terdapat masalah pada tahun 1913.Secara tiba-tiba, penjualan daging dan sosis jatuh,sehingga perusahaan terpaksa mem-PHK banyak karyawannya. Produksi terus-menerus menurun, Thomas Wall Jr. memutar otak untuk mempertahankan bisnis keluarganya yang telah berjalan lama ini.

Akhirnya,Thomas Wall Jr mengusulkan usul yang sangat brilian. Pada saat itu musim panas yang menyengat, ia pun mengusulkan untuk mengembangkan sebuah snack berbahan dasar susu yang dibekukan, sangat cocok dinkmati saat musim panas. Namun, rencananya tertahan karena saat itu keuangan keluarga tidak mencukupi untuk membuka bisnis ice cream yang baru.

Hingga pada tahun 1920 Thomas Wall Jr. menjual sebagian aset saham perusahaan ke Lever Brothers dan Margarin Unie , pendiri perusahaan Unilever. Di bawah arahan Maxwell Holt, ide bisnis es krim Thomas Wall Jr akhirnya direalisasikan. Dimulai pada tahun 1922 di sebuah pabrik di Acton, London, es krim yang diberi nama Paddle Pop di produksi. Masyarakat pun menerima dengan sangat antusias, mereka senang dengan inovasi memakan es krim nikmat cara baru ini.
 Poster iklan pertama Walls


Unilever lalu membagi perusahaan menjadi dua, "T.Wall and Sons (Ice Cream) Ltd" dan "T.Wall and Sons (Meat) Ltd" . Seiring perkembangannya, Wall’s dan Unilever juga menciptakan BrandHeart sebagai logo dan Paddle Pop Lion sebagai maskot.
 BrandHeart


Paddle Pop Lion



Dari produksi tahun 1953 di bawah pimpinan Ronald Street, popularitas Paddle Pop semakin bersinar dan menjadi salah satu merek ice cream yang paling dikenal. Hal ini juga dapat dilihat dari omset Paddle Pop sebesar $ 70.000.000 per tahun pada masa itu.

Tahun 1970-an, Paddle Pop menggandeng Kerry Foods sebagai partner. Paddle Pop pun makin melebarkan produksi ke negara-negara lain seperti Cina, Hong Kong, India, Indonesia, Yordania, Lebanon, Malaysia, Pakistan, Qatar, Saudi Arabia, Singapura, Thailand, Uni Emirat Arab dan Vietnam.

Lebih dari 97 juta Paddle Pop dijual dan dinikmati masyarakat seluruh dunia setiap tahunnya. Memasuki tahun 90an, Paddle Pop melakukan inovasi dengan bentuk dan puluhan rasanya yakni Chocolate, Rainbow, Pisang, Caramel, Vanilla dengan pusat saus coklat, Choc-Mint, Moo, Solar suar (Orange dan berry) , Kopi, Vanilla, Strawberry, Bubble Gum dan masih banyak lagi.
wall's


Sabtu, 26 November 2011

Bila di Jakarta, Anda dapat mencoba es krim Ragusa, maka pada saat Anda berada di Surabaya, suasana yang hampir sama akan Anda temui di es krim Zangrandi. Baik Ragusa maupun Zangrandi Ice Cream Renato Zangrandi merupakan restoran es krim yang didirikan oleh orang Italia. Zangrandi didirikan oleh yang berasal dari Italia pada tahun 1930. Es krim ini populer di kota Pahlawan sejak jaman penjajahan Belanda dan menjadi favorit banyak kalangan sejak masa itu.


 Di sekeliling pintu masuk ke dalam ruangan, terdapat beberapa gambar es krim yang menggoda selera beserta nama-namanya. Cukup banyak pilihan es krim yang dapat dipilih. Misalnya Chocolate Twinkle, Noodle Ice Cream, Soda Ice Cream, Avocado Fudge, Tropicana Fruit, Crispy basket, Zangrandi Pie, Horn, Macedonia, Royale Peach, Banana Split. Ada pula es krim dalam bentuk slices yaitu Tutti Frutti, Satay Ice Cream, Surabaya Moon, Pudding Ice Cream.


Es krim yang pertama kali terkenal dari Zangrandi adalah Tutti Frutti yaitu es krim berbentuk segitiga dengan berbagai rasa buah-buahan yang nikmat. Sedangkan es krim yang menjadi favorit di Zangrandi adalah Macedonia yang memiliki aroma rum yang terasa kuat.

Di Zangrandi, Anda tidak hanya dapat menimati es krim karena tersedia berbagai makanan ringan (snack) sebagai pelengkap es krim Anda. Risoles, kroket, pastel, siomay, lumpia goreng, pastel tutup, nugget atau french fries (kentang goreng) juga tersedia di tempat ini.

Ada pula Ice Taart yang terdiri dari Rainbow, Black Forest, Cassata, dan Mocca Perfecto. Jenis es krim tart ini dapat dipesan dalam ukuran 16 cm, 21 cm, atau 24 cm seharga Rp 155.000,- sampai Rp 295.000,-. Bila Anda ingin mencicip es krim tart ini, tersedia ukuran slice untuk jenis es krim tart tersebut yang dijual dengan harga Rp 12.000,- sampai Rp 12.500,- per slice.

Tekstur es krim memang tidak selembut es krim modern yang banyak mengandung susu, tetapi rasanya yang khas dan nikmat membuat es krim ini tetap diminati walau berasal dari resep zaman dulu. Ditambah lagi rasa rum yang terasa pada scope ice cream.

Harga untuk es krim berkisar dari Rp 9.000,- untuk Horn sampai Rp 20.000,- untuk Banana Split. Sedangkan untuk harga minuman berkisar Rp 1.000,- sampai Rp 18.000,- yang terdiri dengan pilihan air mineral, soft drink, milk shake, smoothies dan fruit juice.


Bangunan dari tempat ini masih merupakan bangunan dengan arsitektur jaman Belanda dan menjadi salah satu cagar budaya di Surabaya. Oleh karena itu, bentuk bangunannya masih dipertahankam seperti saat pertama kali dibangun. Bangunan Zangrandi memang bernilai historis karena bangunan ini telah ada sejak penjajahan Belanda di Indonesia. Pintu dan jendela serta perabot yang digunakan seperti kursi rotan berwarna merah kuning beserta mejanya membuat suasana tempo dulu semakin terasa.


Untuk menikmati es krim, Anda dapat mencoba untuk duduk di dalam ruangan dengan kapasitas yang tidak terlalu banyak. Tetapi, pada halaman bangunan memiliki kapasitas cukup banyak untuk pengunjungnya. Menikmati es krim di bagian halaman, Anda akan merasakan hembusan angin yang bergerak leluasa dan melihat lalu lalang kendaraan. Anda dapat melihat lalu lalang kendaraan karena Zhangrandi terletak di pinggir jalan utama. Efek negatifnya, debu, asap kendaraan serta sinar matahari dapat mengganggu kenyamanan. Bila malam tiba, Anda memandang lampu kota sambil menikmat es krim, menciptakan suasana yang romantis.
Karena kepopulerannya, es krim Zangrandi juga mempunyai beberapa cabang di Surabaya, yaitu di Galaxy Mall, Tunjungan Plaza, Plaza Surabaya, Mall Atum, Pasar Atom, dan Bonnet Supermarket. Ini memudahkan Anda yang ingin mencoba es krim ini. Anda dapat memilih tempat terdekat walaupun suasana akan lebih mengesankan bila Anda menikmati di tempat asalnya.

Merasakan suasana tempo dulu atau bernostalgia di kota Pahlawan sambil mencoba es krim tua Zangrandi yang nikmat dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan saat berada di kota Surabaya.


Pusat:
Jl. Yos Sudarso no. 15
Surabaya, Jawa Timur
Telp: (031) 5345820, (031) 5461490

Cabang lainnya di Surabaya:
  • Galaxy Mall, Lantai UG
  • Tunjungan Plaza 3, Lantai 5
  • Plaza Surabaya, Food Court Lantai 4
  • Atum Mall, Lantai 1
  • Bonnet Supermarket
  • Pasar Atum, Food Court

Es Krim Termahal Di Dunia





Jika anda punya uang ratusan juta rupiah, apa yang akan anda beli? Rumah, mobil mewah, apartemen? Terpikirkah di benak anda untuk membeli sebuah es krim?

Saat ini anda dapat menemukan es krim termahal di dunia senilai $ 25.000 atau setara dengan Rp 250.000.000,-. Es krim yang dijual di Serendipity 3 Restaurant, New York ini bernama Frrrozen Haute Chocolate. Karena harganya yang tak terkira ini, Guinness Worlds Records mencatatnya sebagai desert termahal di dunia pada tahun 2007.

Es krim ini merupakan gabungan dari coklat dan juga susu beku yang bentuknya mirip slushy. Coklatnya merupakan perpaduan dari 28 coklat yang paling jarang dan paling mahal di seluruh dunia. Tak hanya itu, ke dalam bahan tersebut juga dicampurkan lima gram emas 24 karat.  Sebagai topping, disajikan whipped cream serta coklat, juga emas lagi. Sebagai garnish, digunakan La Madeline au Truffle yang bernilai $ 2.600 per pound.

Sajian ini ditaruh dalam sebuah mangkuk es krim berbentuk piala yang terbuat dari kristal, dihiasi dengan emas dan juga berlian. Tak cukup dengan hal itu, anda juga dapat mencicipinya dengan sendok emas yang bisa dibawa pulang. Waw… emas di mana-mana yaa!

Dessert ini membuat Serendipity 3, restoran yang digunakan dalam film Serendipity, memecahkan rekornya sendiri setelah sebelumnya masuk dalam rekor es krim sundae termahal pada tahun 2005. Pada tahun itu, rekor dipecahkan oleh es krim bernama “Grand Opulence Sundae” yang dihargai $ 1000. Terbilang sangat murah jika disandingkan dengan penggantinya, Frrrozen Haute Chocolate.

Berani terbang ke Amerika untuk mencicipi es krim ini?

Ben & Jerry's



Ben & Jerry's adalah merek es krim, yogurt beku, sorbet, dan produk-produk novelty yang diproduksi oleh Ben & Jerry's Homemade Holdings, Inc., yang berkantor pusat South Burlington, Vermont, dan dimiliki oleh Unilever.

Pada 1978, dua sahabat lama dan hippy yang berdedikasi tinggi, Ben Cohen dan Jerry Greenfield membuka sebuah restoran es krim di sebuah pompa bensin yang telah direnovasi di Burlington, Vermont. Restoran ini dengan cepat menjadi populer di kalangan masyarakat setempat karena rasa-rasa inovatifnya, yang dibuat dari susu dan krim segar Vermont dan "Porsi yang besar dari ramuan apapun yang mereka rasakan enak pada hari pembuatannya!"

Pada 2005, Ben & Jerry's membuka sebuah toko di Austin, Texas, yang dioperasikan oleh LifeWorks, sebuah organisasi komunitas yang menolong remaja dan keluarga-keluarga berisiko tinggi. Toko ini memberikan kesempatan kerja bagi para klien LifeWorks. Semua keuntungan dari toko ini langsung masuk ke LifeWorks dan Ben & Jerry's tidak memungut biaya waralaba. Juga pada 2005, perusahaan ini mengadakan "Sundae on the Common" di Clapham Common, London, Britania Raya; dengan tiket seharga £5, pengunjung dapat menikmati es krim sepuasnya dan ikut dalam berbagai permainan. Acara tahun 2006 berlangsung pada Minggu 30 Juli; tiketnya dijual pada 19 Mei 2006 dan terjual habis dalam 8 jam. Hasil tiketnya digunakan untuk merenovasi Clapham Common.

Ben & Jerry's telah bekerja sama dengan World Wildlife Fund dan penjelajah Marc Cornelissen untuk membuka Sekolah Tinggi Perubahan Iklim ("Climate Change College"). Tujuannya adalah mendidik orang-orang muda biasa tentang sains, politik, dan strategi kampanye di balik perubahan iklim sehingga mereka akan mampu memproduksi kampanye mereka sendiri yang berhasil. Para muridnya menjadi duta untuk mencegah pemanasan global dan melakukan riset mereka sendiri di Arktik.
Setiap tahun pada satu hari entah pada akhir April atau awal Mei, Ben & Jerry's menyelenggarakan Hari Kerucut Gratis, pada hari peringatan pembukaannya, sebagai tanda "terima kasih" kepada para pelanggannya. Pada hari ini, lebih dari satu juta kerucut es krim dibagikan. Hari Kerucut Gratis tahunan ke-28 diselenggarakan pada 25 April 2006. Hari Kerucut Gratis ke-29 akan diselenggarakan pada 17 April 2007.






Rasa es krim Ben & Jerry's sering sekali berubah-ubah, sesuai dengan musim dan keterbatasan campurannya (misalnya American Pie) serta variasi tahunannya.

  • Stephen Colbert's AmeriCone Dream - Es krim vanila dengan fudge ditutupi dengan potongan-potongan kerucut wafel dan Caramel Swirl (Maret 2007)
  • Willie Nelson’s Country Peach Cobbler - Es krim persik dengan potongan-potongan Shortbread kayu manis-gula (April 2007)
  • The Gobfather - Es krim cokelat dengan fudge dilapisi buah amandel dan adukan nougat
  • Cinnamon Buns - Es krim karamel dengan adonan Bun kayu manis dan Caramel Cinnamon Struesel Swirl
  • Crème Brûlée - Es krim manis Custard dengan adukan gula karamel
  • S'mores - Es krim cokelat dengan bongkahan fudge dan marshmallow yang dipanggang dan Graham Cracker Swirls

Café Baskin Robbins



Baskin Robbins , merupakan produk Ice Cream Premium Internasional yang sudah hadir lebih dari 20 tahun  di Indonesia. Saat ini Baskin Robbins Indonesia yang berada di bawah naungan PARA GROUP telah menjadi pemimpin dalam bisnis Ice Cream Premium di Indonesia. Lebih dari 230 outlet tersebar di seluruh Indonesia, dan pada akhir tahun 2010 ini, Baskin Robbins Indonesia hadir dengan inovasi terbarunya yaitu “ Café Baskin Robbins “.
Click to open image!
Click to open image!
Click to open image!
Click to open image!
Café Baskin Robbins membuka gerainya pertama kali pada tanggal 22 Desember 2010. Berlokasi di Pusat Pembelanjaan Grand Indonesia West Mall, tepatnya di Area Fountain Atrium. Baskin Robbins mencoba menghadirkan gaya hidup melalui café Ice cream dengan nuansa berjiwa muda, energik , dan nyaman. Didukung oleh design arsitektur bergaya New York di era 1950an dan didominasi oleh warna pink dan fuchsia yang menjadi warna khas Baskin Robbins.

Tidak hanya hadir dengan inovasi baru, Cafe Baskin Robbins kami juga hadir dengan kreatifitas menu dari berbagai variasi Ice Cream. Lebih dari 33 menu pilihan variasi Ice Cream akan dihasilkan dari sentuhan kreatifitas dan imajinasi Chef Baskin Robbins untuk  memanjakan lidah para pelanggan. Cafe Baskin Robbins menyajikan pilihan variasi ice cream mulai dari  Pastry, Mousses , Ice Cream Blend, Ice cream Smoothie, Ice cream fussion, dan Ice Cream Scoop dengan pilihan ice cream sesuai selera yang akan disajikan secara menarik .

Creme Brulee, Baked Alaska, Tiramisu ice cream, Green tea blend & Mocha Blast merupakan menu andalan yang patut dicoba di Café Baskin Robbins ini. Menu ice cream di Café Baskin Robbins juga bisa ditambahkan dengan dry toppings sesuai selera.

Cafe Baskin Robbins menjanjikan sebuah pengalaman yang baru dalam menikmati ice cream Baskin Robbins melalui penyajian menunya yang variatif , interior yang nyaman, kapasitas yang mencapai 100pax dan yang dilengkapi dengan e-menuboard serta fasilitas free wifi untuk mengakses internet. Inilah yang menjadikan Café Baskin Robbins sebagai tempat pilihan yang tepat sebagai meeting spot, bersosialisasi, dan menghabiskan waktu sambil menikmati ice cream Baskin Robbins.



Café Baskin Robbins
Grand Indonesia – West Mall 3Afloor .
Unit ED-1-02B ( Next to Fountain Atrium )
Jl. MH.Thamrin No.1 - 021 2358 1078




Click to open image!

Baskin Robbins


 
Tahun 1917, ketika Irvine "Irv" Robbins dilahirkan di Washington, Amerika Serikat. Irv adalah putera seorang pengusaha susu dan dibesarkan di lingkungan perusahaan keluarga. Di masa mudanya Irvine bekerja membantu ayahnya di toko kecil milik ayahnya.

Dari pengalamannya ini Irv mengamati bahwa pengunjung dating ke restoran tersebut untuk bersantai dan bersenang-senang, tidak seperti orang mengunjungi Apotik atau toko P&Dengan lainnya. Walaupun kecil, restoran tersebut sangat menyenangkan. Dasar inilah yang dipakai oleh Irv pada waktu ia membuka usahanya sendiri, ungkapannya yang terkenal adalah : "Kita tidak hanya menjual Ice Cream, tapi kita juga menjual suatu kesenangan"

Irv membantu ayahnya memasarkan produk-produknya kepada supermarket ataupun toko-toko P&Dengan lainnya. Ia memusatkan perhatiannya pada penjualan Ice Cream. Sampai larut malam ia memikirkan strategi pemasaran dan menggambar sendiri tulisan dan gambar yang dipajang di supermarket-supermarket tersebut. Irv berhasil meyakinkan pemajangan tulisan dan gambar untuk menarik perhatian pembeli, namun kerap kali sign yang telah dipasang diturunkan oleh supplier lainnya.
Irv menyadari bahwa sukses untuk menjual Ice Cream hanya dapat tercapai jika yang dijual adalah suatu produk yang berkualitas tinggi dan disajikan dalam suatu restoran yang bersih, terang dan dalam suasana yang menyenangkan.

Perang Dunia II pecah, sehingga Irv harus masuk dalam Dinas Militer di California. Pada akhir perang tahun 1945 Irv yang sudah beristeri dan mempunyai seorang bayi, bertekad untuk merealisasikan mimpinya membuka restoran Ice Cream yang didam-idamkannya. Akhirnya secara kebetulan Irv menemukan lokasi yang disewakan di daerah Glandale, California. Di sinilah cikal bakal restoran yang akan berkembang menjadi ribuan restoran Ice Cream di seluruh dunia.

Restoran pertama ini diberi nama "Snowbird" dan dibuka pada tanggal 5 Desember 1945. pada zaman tersebut, orang cenderung menjual Ice Cream adalah dalam jumlah besar, produki massal, untuk dijual ke supermarket. Service tidak diutamakan, demikian pula dengan kualitas, yang penting adalah jumlah (kuantitas) penjualan yang sebesar mungkin. Irv Robbins mengambil keputusan yang radikal dan berani, ia menyajikan restorannya dengan pajangan yang cerah ceria, menekankan kualitas dan pelayanan yang baik. Ternyata konsep ini disukai masyarakat dan usahanya mulai berkembang.

Kaka ipar Irv, yang bernama Burton Baskin, baru kembali dari medan perang dan bermaksud membuka suatu butik pakaian di daerah Beverly Hills. Keluarganya memang sudah berkecimpung di bidang pakaian dan sangat mengandalkan kulaitas dan service yang baik. Setelah berbincang-bincang dengan iparnya, Irv, yang usahanya berkembang baik, Burton Baskin akhirnya memutuskan bergabung dengan iparnya ini.
Ayah Irv berpendapat bahwa untuk menjaga hubungan baik antara kedua ipar ini, sebaiknya jangan bekerja sama dahulu sampai semua urusan yang diperlukan untuk penggabungan usaha menjadi jelas. Sambil menunggu penggabungan ini, mereka mempergunakan semua konsep pemasaran dan kualitas/sumber Ice Cream yang sama.

Usaha mereka berkembang. Tahun 1948 mereka sudah mempunyai 6 bua restoran, nsmun mereka justeru menyadari bahwa walaupun volume penjualan naik,. Keuntungan mereka menurun.
Mereka menyadari bahwa untuk dapat mempertahankan standard kualitas yang tinggi, setiap restoran harus mempunyai pemilik yang benar-benar saying pada usahanya dan berusaha memajukannya. Mereka memutuskan untuk menjual restoran-restoran tersebut, namun tetap menangani pengembangan produk dan taktik pemasarannya. Mereka membangun restorannya, memberika semua pengetahuannya, system dan pengirimannya. Tanpa disadari mereka mempelopori system "Franchise" yang pertama di Amerika Serikat, maupun di dunia.

Tahun 1949, lebih dari 40 restoran tersebar di California Selatan. Baskin dan Robbins membeli mesin pembuat Ice Cream mereka yang pertama, sehingga mereka dapat dengan ketat mengawasi pengontrolan kualitas dan bereksperimen dengan resep-resep mereka. Pusat pengolahan Ice Cream ini sekarang menjadi pusat pengolahan Baskin Robbins Ice Cream yang super modern.

Selanjutnya, segalanya berkembang cepat. Baskin Robbins menghubungi biro iklan untuk memasang iklan di Los Angeles Times. Biro iklan ini malah berhasil meyakinkan kedua pendiri tadi untuk menciptakan suatu image yang kuat melalui keseragaman, nama restoran Snowbird dan Burton's diubah menjadi Baskin Robbins 31 Ice Cream.



 
Logo 31 adalah simbol dari jumlah rasa yang tersedia, satu untuk setiap hari dalam satu bulan. Bola-bola pink dan cokelat melambangkan buah cherry dan rasa cokelat, bulat-bulatan pada dasar berwarna putih melambangkan rasa, kesenangan dan keaslian dari produk mereka.

Lambat laun, restoran mereka berkembang terus di tahun 1950-an. Di tahun 1959, mereka merencanakan perkembangan secara nasional. Mereka mulai mempelajari daerah-daerah lain di luar California dan menghubungi produsen susu di tempat tersebut. Perusahaan-perusahaan tersebut diberikan ijin memproduksi Baskin Robbins Ice Cream sesuai dengan resep dan diperbolehkan mendistribusikannya. Dengan demikian Baskin Robbins berhasil melebarkan sayapnya sampai ke luar Amerika Serikat.

Tahun 1960-an, Baskin Robbins berhasil diakui secara nasional dengan lebih dari 400 restoran di seluruh Amerika Serikat dan sampai hari ini masih terus mengembangkan rasa-rasa Ice Cream yang baru.
Di tahun 1967 Baskin Robbins menjual perusahaan mereka kepada UNITED FRUIT COMPANY. Burton Baskin meninggal pada tahun yang sama dan Irv Robbins melanjutkan dedikasinya pada Baskin Robbins sebagai Direktur utama dari perusahaan tersebut.

Baskin Robbins tetap berkembang sampai tahun 1973 mencapai 2000 restoran. Pada tahun itu perusahaan ini dibeli oleh suatu perusahaan Inggeris. J. Lyons, Ltd. Tahun 1974 restoran yang pertama di Tokyo, Jepang dan di Brussel, Belgia di buka.

Tahun 1976 baskin Robbins merayakan ulang tahunnya yang ke 31 secara besar-besaran. Pada tahun yang sama, didirikan pula suatu Training Center baik untuk Nasional maupun Internasional.

Tahun 1978, J. Loyns Ltd. di beli ole Alliend Breweries of London sehingga Baskin Robbins menjadi bagian dari Allied US Holding Inc. Pada tahun yang sama itu Irv mengundurkan diri dari bisnisnya.

Tahun 1981 dan sekali lagi tahun 1983, suatu perusahaan swata yang menyelidiki restoran-restoran menyatakan bahwa Baskin Robbins adalah restoran nomor dua yang popular diantara jaringan restoran di Amerika dan bahkan menduduki tempat pertama untuk kepuasan pelanggan.

Sampai hari ini, Baskin Robbins adalah perusahaan Ice Cream Internasional yang terbesar di dunia. Dengan lebih dari 3500 restoran di seluruh dunia, di 47 negara.


                                           Baskin Robbins, Honolulu, Hawai



                          Bandara Internasional Soekarno Hatta Airport, Terminal 2                                                
Service (pelayanan) dan quality (kualitas) adalah kunci utama yang dicetuskan oleh Irv Robbins sampai saat ini.

Rabu, 23 November 2011

Ragusa Es Italia

Es-Krim-Ragusa



Es Krim Ragusa
Es krim (ice cream) pasti merupakan makanan favorit bagi banyak orang. Di tempat ini, Anda dapat menikmati es krim tradisional tanpa bahan pengawet dengan suasana tempo dulu. Beralamat di Jl. Veteran I no.10 (di samping Masjid Istiqlal) Jakarta Pusat, Es Krim Ragusa yang telah berdiri sejak tahun 1932 tidak pernah kehilangan penikmatnya.

Asal Nama “Ragusa”
Nama “Ragusa” berasal dari dua orang berkebangsaan Italia yang datang ke Indonesia pada tahun 1930-an, saat itu Luigie Ragusa dan Vincenzo Ragusa datang ke Indonesia untuk mempelajari Tailor ( jahit menjahit) di Jakarta Pusat. Setelah lulus mereka lalu pergi ke Bandung dan bertemu dengan wanita berkebangsaan Eropa yang memiliki peternakan sapi. Melihat produksi susu sapi yang sangat banyak pada saat itu, Luigie Ragusa dan Vincenzo Ragusa pun punya ide agar susu sapi tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik. Lalu munculah ide untuk mejadikannya sebagai bahan utama pembuatan es krim. Bukannya menjadi penjahit, dua bersaudara Italia tersebut malah tertarik membuat es krim. Ternyata es krim buatan mereka disukai dan laku dijual.

Sejarah Es Krim Ragusa


Pada tahun 1932, Ragusa mulai membuka kafe di pasar Gambir (Jakarta Fair). Karena dinilai tempatnya terlalu sepi dan hanya ramai setahun sekali, tahun 1947 mereka membuka kafe di Jl. Veteran I No. 10 Jakarta Pusat, yang menjadi pusat pembuatan dan penjualannya sampai sekarang. Dan ternyata di tempat ini banyak pembelinya.
Perjalanan bisnis Es Krim Ragusa sempat mengalami pasang surut. Sebelum tahun 1945, penjualan es krim ini sangat baik, namun pada tahun 1945 – 1946 penjualannya menurun, karena memang pada saat itu peminatnya yang sebagian besar orang asing, banyak meninggalkan Indonesia. Penjualannya pun terus menurun sampai tahun 1965 – 1972. Baru setelah itu penjualan Es Krim Ragusa meningkat dan stabil. Selama menekuni bisnis es krim, dua bersaudara Italia tersebut dibantu Jo Giok Siaw, yang belakangan diketahui, salah satu putrinya dinikahi oleh Vincenzo Ragusa. Ibu Hj. Sias Mawarni (Pengelola) adalah menantu dari Jo Giok Siaw, ia dan suaminya meneruskan penjualan es krim ini.
Jumlah outlet Es Krim Ragusa pernah sempat mencapai 20 outlet di seluruh Jakarta, namun sekarang hanya tersisa 4 outlet saja, 16 outlet yang lainnya musnah saat terjadi kerusuhan di Indonesia. Selain di JL. Veteran, Es Krim Ragusa juga dibuka di Duta Merlin, di Arena PRJ Kemayoran, dan juga di Cipanas, Jawa Barat.

Suasana Tempo Doeloe
Saat Anda memasuki bangunan bergaya khas Belanda, Anda akan merasakan kembali ke masa lalu. Lihat saja kursi-kursi yang terbuat dari rotan dengan model kuno dan meja bundar yang sederhana sebagai pelengkapnya. Di sekeliling dinding, Anda dapat melihat foto-foto hitam putih yang menggambarkan bagaimana rupa Es Krim Ragusa sebelumnya dan potret sudut-sudut kota Jakarta jaman dulu.
Begitu juga dengan mesin kasir kuno dan tempat untuk menyajikan es krim yang antik. Ruangan ini pun tidak menggunakan AC, hanya menggunakan kipas angin dan atap bangunan yang tinggi dapat mengurangi udara yang panas. Pemilik memang ingin mempertahankan nuansa tempo dulu untuk pengunjungnya, agar bisa bernostalgia.

Walau bangunannya dan interiornya kuno, tidak berarti rasa dari es krim tidak layak untuk dicicipi. Anda dapat mencoba menu yang ada misalnya banana split, special mix, spaghetti ice cream, cassata siciliana, tutti frutti, chocolate sundae, lemon ice, cola float dan nougat. Dengan tampilan es yang menarik, Anda dapat merasakan keunikan rasanya. Bila Anda bingung memilih, Anda dapat menentukan pilihan Anda setelah melihat gambar-gambar es krim yang ada dipajang di sekeliling dinding bagian atas.

Pembuatan Handmade & Bahan Berkualitas
Es krim yang tidak habis dimakan jaman ini mempunyai rahasia agar tetap disukai. Contohnya, es krim disini menggunakan bahan-bahan berkualitas mulai dari susu sampai bahan lainnya. Es krim Ragusa tidak pernah memakai butter milk, melainkan menggunakan susu sapi asli yang segar, sehingga rasanya menjadi khas dan lembut. Semuanya dibuat secara handmade, bukan diambil dari pabrik jadi kualitas akan tetap terjaga. Bahkan es krim yang berasal dari Italia ini tidak menggunakan pengawet. Hal ini dilakukan karena Ragusa tetap memperhatikan rasa dan kepuasan pelanggannya.

Meski tradisional, namun pilihan rasa es krim di Ragusa tetap beragam dengan harga mulai Rp 8.000 per scope hingga Rp 27.000 per porsi. Di antara semua pilihan es krim, spaghetti ice cream (spaghetti tata) dan banana split merupakan menu yang paling digemari. Seperti namanya, spaghetti ice cream disajikan dalam bentuk seperti spaghetti dengan lelehan coklat, taburan kacang, dan sukade warna warni di atasnya. Sedangkan banana split terdiri dari tiga scope es yang disajikan bersama pisang ambon, coklat, kacang, sukade. Selain air mineral dan es teh, minuman yang tersedia antara lain es kelapa muda, orange juice, dan lemon squash yang ditawarkan antara Rp 5.000 hingga Rp 16.000.

Selain es krim dan minuman, Ragusa sengaja tidak menjual menu makanan apapun. Namun jangan khawatir. Anda tetap bisa sedikit mengenyangkan perut dengan menyantap jajanan yang memang setiap hari mangkal di depan Ragusa. Ada otak-otak, gado-gado, rujak juhi dan asinan, serta sate ayam lontong dengan harga rata-rata Rp 10.000 – Rp 18.000 per porsi. Tapi jika sedang ramai, kadang jajanan ini sudah habis bahkan sebelum jam makan siang.




Menu:
REGULAR FLAVORED
Mocca Rp. 12.000,-
Vanilla Rp. 12.000,-
Chocolate Rp. 12.000,-
Strawberry Rp. 12.000,-
Nougat Rp. 14.000,-



PREMIUMY FLAVORED
Durian Rp. 15.000,-
Rum Raisin Rp. 15.000,-


MIXED FLAVORED
Coupe de Maison Rp. 16.000,-
Special Mix Rp. 18.000,-


FANCY FLAVORED
Chocolate Sundae Rp. 18.000,-
Tutti Frutti Rp. 23.000,-
Cassata Siciliana Rp. 23.000,-
Banana Split Rp. 27.000,-
Spaghetti Ice Cream Rp. 27.000,-





Lokasi :
Ragusa Es Italia
Jl. Veteran I No. 10
Jakarta Pusat
Tel: 021-3849123
Jam buka: 10.00 - 21.30


Duta Food Hall
Duta Merlin Plaza Lt. 5
Tel: 021-63864602


Gambir Expo Blok C No. 10
PRJ Kemayoran Jakarta
Tel: 021-26645457


Tunas Kembang
Jl. Raya Cipanas No. 39
Sindanglaya - Cipanas
Tel. 0263-524042

Häagen-Dazs


Häagen-Dazs adalah sebuah merek es krim, yang didirikan oleh imigran Yahudi-Polandia Ruben dan Mattus Rose di Bronx, New York, pada tahun 1961. Dimulai dengan hanya tiga rasa: vanila, cokelat, dan kopi. Perusahaan ini membuka toko ritel pertama di Brooklyn, New York, pada November 15, 1976. Usaha ini tumbuh, dan menciptakan waralaba di seluruh Amerika Serikat dan banyak negara lain diseluruh dunia. Haagen-Dazs memproduksi ice cream, ice cream bars, ice cream cakes, sorbet and frozen yogurt. Haagen-Dazs produk di AS yang didistribusikan oleh Ice Cream Agung Dreyer, Inc.

Es krim datang dalam berbagai rasa dan merupakan "super-premium" merek, yang berarti cukup padat (sangat sedikit udara dicampur dalam selama pembuatan), tidak menggunakan emulsifier atau penstabil selain kuning telur, dan memiliki kandungan lemak mentega yang tinggi . Haagen-Dazs juga dimaksudkan untuk disimpan pada suhu yang secara substansial lebih rendah dari es krim yang paling dalam untuk menjaga kekencangan yang dimaksudkan. Itu dijual baik di toko-toko kelontong dan di gerai ritel khusus melayani ice cream cones, sundaes, dan sebagainya.


Nama Haagen-Dazs tidak berasal dari salah satu bahasa Jermanik Utara; itu hanya dua yang dibuat-buat kata-kata yang dimaksudkan untuk terlihat Skandinavia mata Amerika (meskipun fakta bahwa digraf "äa" dan "zs" bukan bagian dari setiap asli kata-kata dalam salah satu bahasa Skandinavia). Praktek ini dikenal di industri pemasaran sebagai merek asing. Mattus berpikir bahwa Denmark dikenal untuk produk susu dan memiliki citra positif di Amerika Serikat. Dia termasuk peta garis besar Denmark pada label awal, serta nama Kopenhagen.

Putri Doris Hurley dilaporkan dalam film dokumenter PBS Sebuah Tampilkan Es Krim (1999) bahwa ayahnya Ruben Mattus duduk di meja dapur selama berjam-jam mengucapkan kata-kata tidak masuk akal sampai ia datang dengan kombinasi yang ia sukai. Alasan ia memilih metode ini adalah agar nama akan menjadi unik dan asli.

Perangkat ejaan main-main dalam nama membangkitkan sistem ejaan yang digunakan di beberapa negara Eropa. Contoh lain dari merek ini adalah mengubah nama dari Teatro Calderon di Madrid, Spanyol, ke Teatro Haagen-Dazs Calderon.

Vokal ganda yang umum dalam bahasa Belanda, tetapi penggunaan umlaut yang tidak umum dalam konteks itu. Para umlaut dalam judul akan menyarankan Sebuah suara seperti itu di "kucing". Kata "Haagen" kira-kira akan menerjemahkan ke "Tentu Den Haag". Kata "Dazs" tidak dapat diterjemahkan, dan "zs" kombinasi ini hanya ditemukan di Hungaria.



Pada tahun 1980, Haagen-Dazs tidak berhasil menggugat Frusen Glädjé, pembuat es krim, yang namanya tanpa aksen akut Swedia untuk "frozen delight".

Haagen-Dazs dibeli oleh Pillsbury pada tahun 1983. General Mills membeli Pillsbury pada tahun 2001. Namun, di Amerika Serikat dan Kanada, Haagen-Dazs produk yang diproduksi oleh anak perusahaan Nestlé Dreyer, yang memperoleh hak sebagai bagian dari kesepakatan Mills-Pillsbury Umum. Nama merek masih dimiliki oleh General Mills tetapi lisensi untuk Nestlé di AS dan Kanada.

Untuk mengimbangi meningkatnya biaya bahan dan pengiriman produk, Haagen-Dazs mengumumkan bahwa pada bulan Januari 2009 itu akan mengurangi ukuran karton es krim mereka di AS dari 16 US fl oz (470 ml) sampai 14 US fl oz (410 ml). Selain itu mereka mengumumkan bahwa pada bulan Maret 2009 mereka akan menyusut 32 US fl oz (950 ml). kontainer untuk 28 US fl oz (830 ml). Sebagai tanggapan, Ben & Jerry mengatakan bahwa mereka tidak akan mengubah ukuran karton mereka.




Senin, 12 Desember 2011

Ice Cream Waffle



Bahan:
3 btr telur
1 sdm ragi instan
200 gr gula pasir
1/2 sdt garam
500 ml susu cair
150 gr mentega, lelehkan
500 gr tepung terigu
1 sdt baking powder







Pelengkap:
250 gr ice cream 3 rasa
50 ml cokelat leleh

Cara membuat:
1. Taruh tepung terigu, baking powder, gula pasir dalam wadah. Buat lubang di tengahnya, lalu masukkan ragi instan dan telur. Aduk sambil tuangi susu sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai licin.
2. Masukkan mentega leleh dan garam sambil aduk sampai rata. Diamkan selama 15 menit.
3. Olesi cetakan wafel dengan sedikit mentega dan panaskan sampai cetakan berasap. Tuang adonan wafel ke dalam cetakan hingga penuh, katupkan tutupnya. Balik hingga bagian bawah terlapisi adonan. Masak hingga wafel matang dan kekuningan, keluarkan dari cetakan.
4. Sajikan wafel dengan es krim dan cokelat leleh.

I Scream for Ice Cream, Bandung



Pernah menjerit karena es krim? Mungkin di sini anda bisa menjerit menikmati beragam pilihan rasa home made ice cream. Ya, I Scream for Ice Cream, merupakan kedai es krim yang berlokasi di Jl. Hariangbanga, tidak jauh dari Jl. Dago, Bandung. Dengan suasana rumah jaman baheula, kita memang seolah diajak untuk khusyu menikmati lembutnya es krim.

Ada dua jenis ice cream yang tersedia disini, saya juga gak tau apa bedanya. Yang jelas jenis yang satu lebih special dari yang lainnya (makanya ada selisih harga). Untuk jenis pertama ini kita bisa pesan biasa dengan menggunakan cup atau cone, dengan pilihan 2 topping free. Harganya untuk 1 scoop Rp.9.500, 2 scoops Rp.18.000, 3 scoops Rp.22.500, dan 4 scoops Rp.26.000. Atau kita juga bisa pesan Marblelicious, jadi dua atau tiga scoops dari es krim ini dicampur dengan topping yang kita pilih di aduk di atas "kompor" dingin, mirip dengan es krimnya Cold Stone-lah kalau di Jakarta, walaupun tetep beda kelas dan rasa sih. Tapi sensasi dari marblelicious ini cukup membuat kita bisa "menjerit" koq... Lembut dan mempesona :))


Kalau jenis ke dua sih es krim standar, dengan berbagai cita rasa yang diramu khusus oleh si empunya kedai. Anak saya sih tetep milih es krim coklat, tidak bisa pindah ke lain hati, plus topping butiran coklat warna-warni. Gak tau emang bener-bener enak atau emang doyan, es krim dalam cup yang dipesan anak saya benar-benar bersih tak bersisa, sluurrrppp.... Harganya 1 scoop Rp.8500, 2 scoops Rp.16.000, 3 scoops Rp.20.000 dan 4 scoops Rp.24.000, sudah termasuk free 2 topping
.

Nah kalo bapaknya milih menikmati Es Poeter yang juga Home Made dari tempat ini. Tersedia beragam pilihan rasa es puter ini seperti Kopyor, Durian, Nangka, Kelapa Muda, Tape Ketan, Mocca dan Coklat. Kopyor menjadi pilihan saya karena sudah terbayang kesegarannya. Harga untuk 1 cup-nya rata-rata Rp.3000 kecuali Kopyor dan Durian Rp.3500. Sedangkan kalau mau bawa pulang harga 1 Liternya Rp.30.000 - 35.000.


Selain beragam jenis es krim tersebut, kita juga bisa menikmati minuman Milkshake serta Italian Soda. Atau kita juga bisa bawa pulang Casata, yaitu cake dengan bahan dasar es krim, seharga Rp.70ribu.
Jadi cobain deh meluncur ke Jl. Hariangbanga (dekat jl. Tamansari) dan nikmati sensasi "es krim buatan rumah" dari I Scream for Ice Cream.

Sabtu, 10 Desember 2011

Baltic Ice Cream





Ice Cream Baltic adalah es krim tempo doeloe yang sudah ada sejak tahun 1939. Es krim yang terbuat dari bahan alami, lebih banyak susu (susu murni) dan buah segar. Sistem marketing kami hanya menerima pesanan melalui telepon dan dikirim langsung ke alamat pengiriman yang meliputi area seluruh Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, dan sebagian Bogor. Dan juga es krim Baltic tanpa menggunakan bahan pengawet karena kami hanya menggunakan dry ice (biang es) yang digunakan untuk pengantaran ke tempat tujuan yang bisa mempertahankan tingkat kebekuan es krim.


Produk Es Krim Yang Disediakan:

  • Ice Stick
  • Ice Cup
  • Tart Ice Cream
  • Mini Ice Tart
  • Ice Cream dan Ice Puter Galon
  • Beberapa Paket Ice Cream Pilihan
  • Pesanan-pesanan Khusus
Ice Cup

Ice Stick



Jl. Kramat Raya No. 10 - 12, Senen
Phone: (021) 3501805, (021) 3906409     
Spending : Di bawah Rp.30.000








Sejarah Ice Cream Campina

  • Sejarah:

PT. Campina Ice Cream Industry adalah salah satu perusahaan es krim terkemuka di Indonesia yang didirikan pada awal tahun 1970. Adalah keluarga Pranoto yang mulai merintis pembuatan es krim secara sederhana di garasi rumah mereka di Surabaya.
Sepuluh tahun pertama periode 1970 hingga 1980 merupakan masa-masa usaha yang keras dimana pada saat itu es krim belum sepopuler sekarang ini. Masih tetap dilokasi yang sama pembuatan es krim mulai menggunakan mesin sederhana yang khusus didatangkan dari Italia. Seiring laju perkembangan usaha, pada tahun 1985 seluruh kegiatan usaha dipindahkan ke lokasi industri bergengsi di Rungkut Industrial Estate Surabaya.
Pada tahun 1994 keluarga Sabana Prawirawidjaja sebagai pemilik PT. Ultrajaya Milk Ind. Berpartisipasi dalam kepemilikan saham dan pada tahun ini pula merupakan awal dari perkembangan usaha kearah industri modern. Momentum bersejarah terjadi pada tahun yang sama dengan perubahan nama dari CV. Pranoto Pancajaya menjadi PT. Campina Ice Cream Industry dan setahun kemudian dilakukan konsolidasi internal untuk memperkuat jajaran divisi pemasaran dan penjualan sebagai ujung tombak perusahaan. Sejalan dengan perkembangan usaha yang terjadi, pada tahun 1998 dilakukan renovasi pabrik dan penambahan mesin-mesin modern sebagai penunjang kegiatan produksi.
Kini perjalanan panjang dengan serangkaian kendala dan tantangan telah mengantarkan PT. Campina Ice Cream Industry menjadi salah satu produsen es krim terbesar dan terkemuka di Indonesia.
  • komitmen:
Produk-produk es krim dan makanan beku dari PT. Campina Ice Cream Industry yang dinikmati oleh para pelanggan, dihasilkan setelah melampaui serangkaian proses produksi yang menggunakan bahan baku berkualitas tinggi, dikerjakan oleh para tenaga kerja terdidik dan telah melalui uji mutu yang ketat agar produk selalu tersaji dengan baik.
Di tengah persaingan usaha yang ketat di bidang industri makanan beku serta munculnya pelaku-pelaku pasar yang baru, menjadikan PT. Campina Ice Cream Industry khususnya divisi riset dan perkembangan produk senantiasa melakukan inovasi dengan menciptakan brand-brand baru dan mengeluarkan kemasan baru dengan visualisasi yang menarik untuk produk ukuran Family dan Mini Pack.
Untuk menjaga hubungan yang harmonis dengan para pelanggan serta mitra, PT. Campina Ice Cream Industry memiliki agenda kegiatan tahunan baik promosi, layanan masyarakat serta bekerjasama dengan institusi pemerintah maupun organisasi masyarakat untuk secara berkala mengadakan kegiatan promosi dan pertemuan di berbagai daerah di tanah air.
Dukungan para pelangan, mitra usaha serta masyarakat pada umumnya menjadikan PT. Campina Ice Cream Industry sebagai salah satu perusahaan es krim terkemuka yang hingga kini tetap melakukan konsolidasi agar menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pasar dan menungkatkan kemampuan produksi sesuai permintaan yang terus meningkat.

  • Visi dan Misi:
Di tengah suasana perekonomian negara yang masih belum menentu ditambah perkembangan situasi politik yang tidak menguntungkan, ada hal yang tetap memberi harapan bahwa memasuki tahun 2003 dunia industri Indonesia akan mengalami perkembangan yang mengembirakan, demikianlah prediksi para ekonom Indonesia.
Memasuki abad milenium, Direksi PT. Campina Ice Cream Industry telah menetapkan visi perusahaan ke depan adalah :
”Menjadikan PT. Campina Ice Cream Industry sebagai salah satu produsen es krim dan makanan beku yang terbaik dan terbesar di Indonesia dengan senantiasa mengutamakan kepuasan para pelanggan saham dan para karyawan, serta memegang teguh prinsip usaha yang bersahabat dengan lingkungan”.
Bertitik tolak dari Visi yang telah ditetapkan, seluruh jajaran staf, karyawan dan Direksi PT. Campina Ice Cream Industry merapatkan barisan mengatur langkah ke depan dalam mengemban Misi Perusahaan yaitu :
“Memiliki kepekaan tinggi untuk senantiasa berorientasi kepada pasar dan pelanggan, mengoptimalkan seluruh sumber daya dan aset perusahaan guna memberikan nilai lebih sebagai wujud pertanggungjawaban kepada para pemilik saham serta menjalankan usaha dengan memperhatikan lingkungan alam dan masyarakat sekitar”


Sejarah Es Cream Walls

 Sejarah Walls:
Pada tahun 1786,adalah seorang pria bernama Richard Wall membuka kios daging di Pasar St James, London. Wall mndapatkan reputasi yg baik sbagai seorang tukang daging sehingga ia dikenal banyak orang pada masanya. Bahkan pada tahun 1812, Wall menerima Penghargaan Royal pertama oleh Pangeran George, Prince of Wales sebagai "penyedia bahan daging" terbaik ..

Bisnis daging Wall semakin meledak pada tahun 1824.Ia pun pindah ke gedung baru yang lebih besar di 113 Jermyn Street,London .Namun beberapa tahun setelah itu, Richard Wall meninggal dunia, meninggalkan istri bernama Ann Wall dan anaknya, Thomas Wall dan Eleanor Wall. Bisnis ini dilanjutkan oleh Ann,namun beberapa tahun kemudian Ann jg meninggal menyusul kematian suaminya.

Akhirnya, Thomas Wall yang harus mengambil alih tunggal bisnis keluarga tersebut, padahal usianya masih 19 tahun,ditambah lg dia harus menjaga adik perempuannya,Eleanor,yang masih berumur 14 tahun.




Meski begitu, Thomas Wall menjalankan bisnis daging milik ayahnya dengan sangat baik hingga dewasa.Ia pun menikah dan memiliki 2 anak yang diberi nama Thomas Wall Jr dan Frederick Wall. Dengan sabar, Thomas Wall mengajari kedua anaknya ini seluk beluk perusahaan sebagai bekal untuk mereka yang akan mewarisinya. Pada tahun 1878, bisnis daging mereka berganti nama menjadi “Thomas Wall and Sons Ltd” (Wall’s) . Thomas Wall Jr. ditunjuk untuk memimpin usaha setelah kematian ayahnya.



Ini kereta yang membawa bahan-bahan produk Walls

Namun, terdapat masalah pada tahun 1913.Secara tiba-tiba, penjualan daging dan sosis jatuh,sehingga perusahaan terpaksa mem-PHK banyak karyawannya. Produksi terus-menerus menurun, Thomas Wall Jr. memutar otak untuk mempertahankan bisnis keluarganya yang telah berjalan lama ini.

Akhirnya,Thomas Wall Jr mengusulkan usul yang sangat brilian. Pada saat itu musim panas yang menyengat, ia pun mengusulkan untuk mengembangkan sebuah snack berbahan dasar susu yang dibekukan, sangat cocok dinkmati saat musim panas. Namun, rencananya tertahan karena saat itu keuangan keluarga tidak mencukupi untuk membuka bisnis ice cream yang baru.

Hingga pada tahun 1920 Thomas Wall Jr. menjual sebagian aset saham perusahaan ke Lever Brothers dan Margarin Unie , pendiri perusahaan Unilever. Di bawah arahan Maxwell Holt, ide bisnis es krim Thomas Wall Jr akhirnya direalisasikan. Dimulai pada tahun 1922 di sebuah pabrik di Acton, London, es krim yang diberi nama Paddle Pop di produksi. Masyarakat pun menerima dengan sangat antusias, mereka senang dengan inovasi memakan es krim nikmat cara baru ini.
 Poster iklan pertama Walls


Unilever lalu membagi perusahaan menjadi dua, "T.Wall and Sons (Ice Cream) Ltd" dan "T.Wall and Sons (Meat) Ltd" . Seiring perkembangannya, Wall’s dan Unilever juga menciptakan BrandHeart sebagai logo dan Paddle Pop Lion sebagai maskot.
 BrandHeart


Paddle Pop Lion



Dari produksi tahun 1953 di bawah pimpinan Ronald Street, popularitas Paddle Pop semakin bersinar dan menjadi salah satu merek ice cream yang paling dikenal. Hal ini juga dapat dilihat dari omset Paddle Pop sebesar $ 70.000.000 per tahun pada masa itu.

Tahun 1970-an, Paddle Pop menggandeng Kerry Foods sebagai partner. Paddle Pop pun makin melebarkan produksi ke negara-negara lain seperti Cina, Hong Kong, India, Indonesia, Yordania, Lebanon, Malaysia, Pakistan, Qatar, Saudi Arabia, Singapura, Thailand, Uni Emirat Arab dan Vietnam.

Lebih dari 97 juta Paddle Pop dijual dan dinikmati masyarakat seluruh dunia setiap tahunnya. Memasuki tahun 90an, Paddle Pop melakukan inovasi dengan bentuk dan puluhan rasanya yakni Chocolate, Rainbow, Pisang, Caramel, Vanilla dengan pusat saus coklat, Choc-Mint, Moo, Solar suar (Orange dan berry) , Kopi, Vanilla, Strawberry, Bubble Gum dan masih banyak lagi.
wall's


Sabtu, 26 November 2011

Bila di Jakarta, Anda dapat mencoba es krim Ragusa, maka pada saat Anda berada di Surabaya, suasana yang hampir sama akan Anda temui di es krim Zangrandi. Baik Ragusa maupun Zangrandi Ice Cream Renato Zangrandi merupakan restoran es krim yang didirikan oleh orang Italia. Zangrandi didirikan oleh yang berasal dari Italia pada tahun 1930. Es krim ini populer di kota Pahlawan sejak jaman penjajahan Belanda dan menjadi favorit banyak kalangan sejak masa itu.


 Di sekeliling pintu masuk ke dalam ruangan, terdapat beberapa gambar es krim yang menggoda selera beserta nama-namanya. Cukup banyak pilihan es krim yang dapat dipilih. Misalnya Chocolate Twinkle, Noodle Ice Cream, Soda Ice Cream, Avocado Fudge, Tropicana Fruit, Crispy basket, Zangrandi Pie, Horn, Macedonia, Royale Peach, Banana Split. Ada pula es krim dalam bentuk slices yaitu Tutti Frutti, Satay Ice Cream, Surabaya Moon, Pudding Ice Cream.


Es krim yang pertama kali terkenal dari Zangrandi adalah Tutti Frutti yaitu es krim berbentuk segitiga dengan berbagai rasa buah-buahan yang nikmat. Sedangkan es krim yang menjadi favorit di Zangrandi adalah Macedonia yang memiliki aroma rum yang terasa kuat.

Di Zangrandi, Anda tidak hanya dapat menimati es krim karena tersedia berbagai makanan ringan (snack) sebagai pelengkap es krim Anda. Risoles, kroket, pastel, siomay, lumpia goreng, pastel tutup, nugget atau french fries (kentang goreng) juga tersedia di tempat ini.

Ada pula Ice Taart yang terdiri dari Rainbow, Black Forest, Cassata, dan Mocca Perfecto. Jenis es krim tart ini dapat dipesan dalam ukuran 16 cm, 21 cm, atau 24 cm seharga Rp 155.000,- sampai Rp 295.000,-. Bila Anda ingin mencicip es krim tart ini, tersedia ukuran slice untuk jenis es krim tart tersebut yang dijual dengan harga Rp 12.000,- sampai Rp 12.500,- per slice.

Tekstur es krim memang tidak selembut es krim modern yang banyak mengandung susu, tetapi rasanya yang khas dan nikmat membuat es krim ini tetap diminati walau berasal dari resep zaman dulu. Ditambah lagi rasa rum yang terasa pada scope ice cream.

Harga untuk es krim berkisar dari Rp 9.000,- untuk Horn sampai Rp 20.000,- untuk Banana Split. Sedangkan untuk harga minuman berkisar Rp 1.000,- sampai Rp 18.000,- yang terdiri dengan pilihan air mineral, soft drink, milk shake, smoothies dan fruit juice.


Bangunan dari tempat ini masih merupakan bangunan dengan arsitektur jaman Belanda dan menjadi salah satu cagar budaya di Surabaya. Oleh karena itu, bentuk bangunannya masih dipertahankam seperti saat pertama kali dibangun. Bangunan Zangrandi memang bernilai historis karena bangunan ini telah ada sejak penjajahan Belanda di Indonesia. Pintu dan jendela serta perabot yang digunakan seperti kursi rotan berwarna merah kuning beserta mejanya membuat suasana tempo dulu semakin terasa.


Untuk menikmati es krim, Anda dapat mencoba untuk duduk di dalam ruangan dengan kapasitas yang tidak terlalu banyak. Tetapi, pada halaman bangunan memiliki kapasitas cukup banyak untuk pengunjungnya. Menikmati es krim di bagian halaman, Anda akan merasakan hembusan angin yang bergerak leluasa dan melihat lalu lalang kendaraan. Anda dapat melihat lalu lalang kendaraan karena Zhangrandi terletak di pinggir jalan utama. Efek negatifnya, debu, asap kendaraan serta sinar matahari dapat mengganggu kenyamanan. Bila malam tiba, Anda memandang lampu kota sambil menikmat es krim, menciptakan suasana yang romantis.
Karena kepopulerannya, es krim Zangrandi juga mempunyai beberapa cabang di Surabaya, yaitu di Galaxy Mall, Tunjungan Plaza, Plaza Surabaya, Mall Atum, Pasar Atom, dan Bonnet Supermarket. Ini memudahkan Anda yang ingin mencoba es krim ini. Anda dapat memilih tempat terdekat walaupun suasana akan lebih mengesankan bila Anda menikmati di tempat asalnya.

Merasakan suasana tempo dulu atau bernostalgia di kota Pahlawan sambil mencoba es krim tua Zangrandi yang nikmat dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan saat berada di kota Surabaya.


Pusat:
Jl. Yos Sudarso no. 15
Surabaya, Jawa Timur
Telp: (031) 5345820, (031) 5461490

Cabang lainnya di Surabaya:
  • Galaxy Mall, Lantai UG
  • Tunjungan Plaza 3, Lantai 5
  • Plaza Surabaya, Food Court Lantai 4
  • Atum Mall, Lantai 1
  • Bonnet Supermarket
  • Pasar Atum, Food Court

Es Krim Termahal Di Dunia





Jika anda punya uang ratusan juta rupiah, apa yang akan anda beli? Rumah, mobil mewah, apartemen? Terpikirkah di benak anda untuk membeli sebuah es krim?

Saat ini anda dapat menemukan es krim termahal di dunia senilai $ 25.000 atau setara dengan Rp 250.000.000,-. Es krim yang dijual di Serendipity 3 Restaurant, New York ini bernama Frrrozen Haute Chocolate. Karena harganya yang tak terkira ini, Guinness Worlds Records mencatatnya sebagai desert termahal di dunia pada tahun 2007.

Es krim ini merupakan gabungan dari coklat dan juga susu beku yang bentuknya mirip slushy. Coklatnya merupakan perpaduan dari 28 coklat yang paling jarang dan paling mahal di seluruh dunia. Tak hanya itu, ke dalam bahan tersebut juga dicampurkan lima gram emas 24 karat.  Sebagai topping, disajikan whipped cream serta coklat, juga emas lagi. Sebagai garnish, digunakan La Madeline au Truffle yang bernilai $ 2.600 per pound.

Sajian ini ditaruh dalam sebuah mangkuk es krim berbentuk piala yang terbuat dari kristal, dihiasi dengan emas dan juga berlian. Tak cukup dengan hal itu, anda juga dapat mencicipinya dengan sendok emas yang bisa dibawa pulang. Waw… emas di mana-mana yaa!

Dessert ini membuat Serendipity 3, restoran yang digunakan dalam film Serendipity, memecahkan rekornya sendiri setelah sebelumnya masuk dalam rekor es krim sundae termahal pada tahun 2005. Pada tahun itu, rekor dipecahkan oleh es krim bernama “Grand Opulence Sundae” yang dihargai $ 1000. Terbilang sangat murah jika disandingkan dengan penggantinya, Frrrozen Haute Chocolate.

Berani terbang ke Amerika untuk mencicipi es krim ini?

Ben & Jerry's



Ben & Jerry's adalah merek es krim, yogurt beku, sorbet, dan produk-produk novelty yang diproduksi oleh Ben & Jerry's Homemade Holdings, Inc., yang berkantor pusat South Burlington, Vermont, dan dimiliki oleh Unilever.

Pada 1978, dua sahabat lama dan hippy yang berdedikasi tinggi, Ben Cohen dan Jerry Greenfield membuka sebuah restoran es krim di sebuah pompa bensin yang telah direnovasi di Burlington, Vermont. Restoran ini dengan cepat menjadi populer di kalangan masyarakat setempat karena rasa-rasa inovatifnya, yang dibuat dari susu dan krim segar Vermont dan "Porsi yang besar dari ramuan apapun yang mereka rasakan enak pada hari pembuatannya!"

Pada 2005, Ben & Jerry's membuka sebuah toko di Austin, Texas, yang dioperasikan oleh LifeWorks, sebuah organisasi komunitas yang menolong remaja dan keluarga-keluarga berisiko tinggi. Toko ini memberikan kesempatan kerja bagi para klien LifeWorks. Semua keuntungan dari toko ini langsung masuk ke LifeWorks dan Ben & Jerry's tidak memungut biaya waralaba. Juga pada 2005, perusahaan ini mengadakan "Sundae on the Common" di Clapham Common, London, Britania Raya; dengan tiket seharga £5, pengunjung dapat menikmati es krim sepuasnya dan ikut dalam berbagai permainan. Acara tahun 2006 berlangsung pada Minggu 30 Juli; tiketnya dijual pada 19 Mei 2006 dan terjual habis dalam 8 jam. Hasil tiketnya digunakan untuk merenovasi Clapham Common.

Ben & Jerry's telah bekerja sama dengan World Wildlife Fund dan penjelajah Marc Cornelissen untuk membuka Sekolah Tinggi Perubahan Iklim ("Climate Change College"). Tujuannya adalah mendidik orang-orang muda biasa tentang sains, politik, dan strategi kampanye di balik perubahan iklim sehingga mereka akan mampu memproduksi kampanye mereka sendiri yang berhasil. Para muridnya menjadi duta untuk mencegah pemanasan global dan melakukan riset mereka sendiri di Arktik.
Setiap tahun pada satu hari entah pada akhir April atau awal Mei, Ben & Jerry's menyelenggarakan Hari Kerucut Gratis, pada hari peringatan pembukaannya, sebagai tanda "terima kasih" kepada para pelanggannya. Pada hari ini, lebih dari satu juta kerucut es krim dibagikan. Hari Kerucut Gratis tahunan ke-28 diselenggarakan pada 25 April 2006. Hari Kerucut Gratis ke-29 akan diselenggarakan pada 17 April 2007.






Rasa es krim Ben & Jerry's sering sekali berubah-ubah, sesuai dengan musim dan keterbatasan campurannya (misalnya American Pie) serta variasi tahunannya.

  • Stephen Colbert's AmeriCone Dream - Es krim vanila dengan fudge ditutupi dengan potongan-potongan kerucut wafel dan Caramel Swirl (Maret 2007)
  • Willie Nelson’s Country Peach Cobbler - Es krim persik dengan potongan-potongan Shortbread kayu manis-gula (April 2007)
  • The Gobfather - Es krim cokelat dengan fudge dilapisi buah amandel dan adukan nougat
  • Cinnamon Buns - Es krim karamel dengan adonan Bun kayu manis dan Caramel Cinnamon Struesel Swirl
  • Crème Brûlée - Es krim manis Custard dengan adukan gula karamel
  • S'mores - Es krim cokelat dengan bongkahan fudge dan marshmallow yang dipanggang dan Graham Cracker Swirls

Café Baskin Robbins



Baskin Robbins , merupakan produk Ice Cream Premium Internasional yang sudah hadir lebih dari 20 tahun  di Indonesia. Saat ini Baskin Robbins Indonesia yang berada di bawah naungan PARA GROUP telah menjadi pemimpin dalam bisnis Ice Cream Premium di Indonesia. Lebih dari 230 outlet tersebar di seluruh Indonesia, dan pada akhir tahun 2010 ini, Baskin Robbins Indonesia hadir dengan inovasi terbarunya yaitu “ Café Baskin Robbins “.
Click to open image!
Click to open image!
Click to open image!
Click to open image!
Café Baskin Robbins membuka gerainya pertama kali pada tanggal 22 Desember 2010. Berlokasi di Pusat Pembelanjaan Grand Indonesia West Mall, tepatnya di Area Fountain Atrium. Baskin Robbins mencoba menghadirkan gaya hidup melalui café Ice cream dengan nuansa berjiwa muda, energik , dan nyaman. Didukung oleh design arsitektur bergaya New York di era 1950an dan didominasi oleh warna pink dan fuchsia yang menjadi warna khas Baskin Robbins.

Tidak hanya hadir dengan inovasi baru, Cafe Baskin Robbins kami juga hadir dengan kreatifitas menu dari berbagai variasi Ice Cream. Lebih dari 33 menu pilihan variasi Ice Cream akan dihasilkan dari sentuhan kreatifitas dan imajinasi Chef Baskin Robbins untuk  memanjakan lidah para pelanggan. Cafe Baskin Robbins menyajikan pilihan variasi ice cream mulai dari  Pastry, Mousses , Ice Cream Blend, Ice cream Smoothie, Ice cream fussion, dan Ice Cream Scoop dengan pilihan ice cream sesuai selera yang akan disajikan secara menarik .

Creme Brulee, Baked Alaska, Tiramisu ice cream, Green tea blend & Mocha Blast merupakan menu andalan yang patut dicoba di Café Baskin Robbins ini. Menu ice cream di Café Baskin Robbins juga bisa ditambahkan dengan dry toppings sesuai selera.

Cafe Baskin Robbins menjanjikan sebuah pengalaman yang baru dalam menikmati ice cream Baskin Robbins melalui penyajian menunya yang variatif , interior yang nyaman, kapasitas yang mencapai 100pax dan yang dilengkapi dengan e-menuboard serta fasilitas free wifi untuk mengakses internet. Inilah yang menjadikan Café Baskin Robbins sebagai tempat pilihan yang tepat sebagai meeting spot, bersosialisasi, dan menghabiskan waktu sambil menikmati ice cream Baskin Robbins.



Café Baskin Robbins
Grand Indonesia – West Mall 3Afloor .
Unit ED-1-02B ( Next to Fountain Atrium )
Jl. MH.Thamrin No.1 - 021 2358 1078




Click to open image!

Baskin Robbins


 
Tahun 1917, ketika Irvine "Irv" Robbins dilahirkan di Washington, Amerika Serikat. Irv adalah putera seorang pengusaha susu dan dibesarkan di lingkungan perusahaan keluarga. Di masa mudanya Irvine bekerja membantu ayahnya di toko kecil milik ayahnya.

Dari pengalamannya ini Irv mengamati bahwa pengunjung dating ke restoran tersebut untuk bersantai dan bersenang-senang, tidak seperti orang mengunjungi Apotik atau toko P&Dengan lainnya. Walaupun kecil, restoran tersebut sangat menyenangkan. Dasar inilah yang dipakai oleh Irv pada waktu ia membuka usahanya sendiri, ungkapannya yang terkenal adalah : "Kita tidak hanya menjual Ice Cream, tapi kita juga menjual suatu kesenangan"

Irv membantu ayahnya memasarkan produk-produknya kepada supermarket ataupun toko-toko P&Dengan lainnya. Ia memusatkan perhatiannya pada penjualan Ice Cream. Sampai larut malam ia memikirkan strategi pemasaran dan menggambar sendiri tulisan dan gambar yang dipajang di supermarket-supermarket tersebut. Irv berhasil meyakinkan pemajangan tulisan dan gambar untuk menarik perhatian pembeli, namun kerap kali sign yang telah dipasang diturunkan oleh supplier lainnya.
Irv menyadari bahwa sukses untuk menjual Ice Cream hanya dapat tercapai jika yang dijual adalah suatu produk yang berkualitas tinggi dan disajikan dalam suatu restoran yang bersih, terang dan dalam suasana yang menyenangkan.

Perang Dunia II pecah, sehingga Irv harus masuk dalam Dinas Militer di California. Pada akhir perang tahun 1945 Irv yang sudah beristeri dan mempunyai seorang bayi, bertekad untuk merealisasikan mimpinya membuka restoran Ice Cream yang didam-idamkannya. Akhirnya secara kebetulan Irv menemukan lokasi yang disewakan di daerah Glandale, California. Di sinilah cikal bakal restoran yang akan berkembang menjadi ribuan restoran Ice Cream di seluruh dunia.

Restoran pertama ini diberi nama "Snowbird" dan dibuka pada tanggal 5 Desember 1945. pada zaman tersebut, orang cenderung menjual Ice Cream adalah dalam jumlah besar, produki massal, untuk dijual ke supermarket. Service tidak diutamakan, demikian pula dengan kualitas, yang penting adalah jumlah (kuantitas) penjualan yang sebesar mungkin. Irv Robbins mengambil keputusan yang radikal dan berani, ia menyajikan restorannya dengan pajangan yang cerah ceria, menekankan kualitas dan pelayanan yang baik. Ternyata konsep ini disukai masyarakat dan usahanya mulai berkembang.

Kaka ipar Irv, yang bernama Burton Baskin, baru kembali dari medan perang dan bermaksud membuka suatu butik pakaian di daerah Beverly Hills. Keluarganya memang sudah berkecimpung di bidang pakaian dan sangat mengandalkan kulaitas dan service yang baik. Setelah berbincang-bincang dengan iparnya, Irv, yang usahanya berkembang baik, Burton Baskin akhirnya memutuskan bergabung dengan iparnya ini.
Ayah Irv berpendapat bahwa untuk menjaga hubungan baik antara kedua ipar ini, sebaiknya jangan bekerja sama dahulu sampai semua urusan yang diperlukan untuk penggabungan usaha menjadi jelas. Sambil menunggu penggabungan ini, mereka mempergunakan semua konsep pemasaran dan kualitas/sumber Ice Cream yang sama.

Usaha mereka berkembang. Tahun 1948 mereka sudah mempunyai 6 bua restoran, nsmun mereka justeru menyadari bahwa walaupun volume penjualan naik,. Keuntungan mereka menurun.
Mereka menyadari bahwa untuk dapat mempertahankan standard kualitas yang tinggi, setiap restoran harus mempunyai pemilik yang benar-benar saying pada usahanya dan berusaha memajukannya. Mereka memutuskan untuk menjual restoran-restoran tersebut, namun tetap menangani pengembangan produk dan taktik pemasarannya. Mereka membangun restorannya, memberika semua pengetahuannya, system dan pengirimannya. Tanpa disadari mereka mempelopori system "Franchise" yang pertama di Amerika Serikat, maupun di dunia.

Tahun 1949, lebih dari 40 restoran tersebar di California Selatan. Baskin dan Robbins membeli mesin pembuat Ice Cream mereka yang pertama, sehingga mereka dapat dengan ketat mengawasi pengontrolan kualitas dan bereksperimen dengan resep-resep mereka. Pusat pengolahan Ice Cream ini sekarang menjadi pusat pengolahan Baskin Robbins Ice Cream yang super modern.

Selanjutnya, segalanya berkembang cepat. Baskin Robbins menghubungi biro iklan untuk memasang iklan di Los Angeles Times. Biro iklan ini malah berhasil meyakinkan kedua pendiri tadi untuk menciptakan suatu image yang kuat melalui keseragaman, nama restoran Snowbird dan Burton's diubah menjadi Baskin Robbins 31 Ice Cream.



 
Logo 31 adalah simbol dari jumlah rasa yang tersedia, satu untuk setiap hari dalam satu bulan. Bola-bola pink dan cokelat melambangkan buah cherry dan rasa cokelat, bulat-bulatan pada dasar berwarna putih melambangkan rasa, kesenangan dan keaslian dari produk mereka.

Lambat laun, restoran mereka berkembang terus di tahun 1950-an. Di tahun 1959, mereka merencanakan perkembangan secara nasional. Mereka mulai mempelajari daerah-daerah lain di luar California dan menghubungi produsen susu di tempat tersebut. Perusahaan-perusahaan tersebut diberikan ijin memproduksi Baskin Robbins Ice Cream sesuai dengan resep dan diperbolehkan mendistribusikannya. Dengan demikian Baskin Robbins berhasil melebarkan sayapnya sampai ke luar Amerika Serikat.

Tahun 1960-an, Baskin Robbins berhasil diakui secara nasional dengan lebih dari 400 restoran di seluruh Amerika Serikat dan sampai hari ini masih terus mengembangkan rasa-rasa Ice Cream yang baru.
Di tahun 1967 Baskin Robbins menjual perusahaan mereka kepada UNITED FRUIT COMPANY. Burton Baskin meninggal pada tahun yang sama dan Irv Robbins melanjutkan dedikasinya pada Baskin Robbins sebagai Direktur utama dari perusahaan tersebut.

Baskin Robbins tetap berkembang sampai tahun 1973 mencapai 2000 restoran. Pada tahun itu perusahaan ini dibeli oleh suatu perusahaan Inggeris. J. Lyons, Ltd. Tahun 1974 restoran yang pertama di Tokyo, Jepang dan di Brussel, Belgia di buka.

Tahun 1976 baskin Robbins merayakan ulang tahunnya yang ke 31 secara besar-besaran. Pada tahun yang sama, didirikan pula suatu Training Center baik untuk Nasional maupun Internasional.

Tahun 1978, J. Loyns Ltd. di beli ole Alliend Breweries of London sehingga Baskin Robbins menjadi bagian dari Allied US Holding Inc. Pada tahun yang sama itu Irv mengundurkan diri dari bisnisnya.

Tahun 1981 dan sekali lagi tahun 1983, suatu perusahaan swata yang menyelidiki restoran-restoran menyatakan bahwa Baskin Robbins adalah restoran nomor dua yang popular diantara jaringan restoran di Amerika dan bahkan menduduki tempat pertama untuk kepuasan pelanggan.

Sampai hari ini, Baskin Robbins adalah perusahaan Ice Cream Internasional yang terbesar di dunia. Dengan lebih dari 3500 restoran di seluruh dunia, di 47 negara.


                                           Baskin Robbins, Honolulu, Hawai



                          Bandara Internasional Soekarno Hatta Airport, Terminal 2                                                
Service (pelayanan) dan quality (kualitas) adalah kunci utama yang dicetuskan oleh Irv Robbins sampai saat ini.

Rabu, 23 November 2011

Ragusa Es Italia

Es-Krim-Ragusa



Es Krim Ragusa
Es krim (ice cream) pasti merupakan makanan favorit bagi banyak orang. Di tempat ini, Anda dapat menikmati es krim tradisional tanpa bahan pengawet dengan suasana tempo dulu. Beralamat di Jl. Veteran I no.10 (di samping Masjid Istiqlal) Jakarta Pusat, Es Krim Ragusa yang telah berdiri sejak tahun 1932 tidak pernah kehilangan penikmatnya.

Asal Nama “Ragusa”
Nama “Ragusa” berasal dari dua orang berkebangsaan Italia yang datang ke Indonesia pada tahun 1930-an, saat itu Luigie Ragusa dan Vincenzo Ragusa datang ke Indonesia untuk mempelajari Tailor ( jahit menjahit) di Jakarta Pusat. Setelah lulus mereka lalu pergi ke Bandung dan bertemu dengan wanita berkebangsaan Eropa yang memiliki peternakan sapi. Melihat produksi susu sapi yang sangat banyak pada saat itu, Luigie Ragusa dan Vincenzo Ragusa pun punya ide agar susu sapi tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik. Lalu munculah ide untuk mejadikannya sebagai bahan utama pembuatan es krim. Bukannya menjadi penjahit, dua bersaudara Italia tersebut malah tertarik membuat es krim. Ternyata es krim buatan mereka disukai dan laku dijual.

Sejarah Es Krim Ragusa


Pada tahun 1932, Ragusa mulai membuka kafe di pasar Gambir (Jakarta Fair). Karena dinilai tempatnya terlalu sepi dan hanya ramai setahun sekali, tahun 1947 mereka membuka kafe di Jl. Veteran I No. 10 Jakarta Pusat, yang menjadi pusat pembuatan dan penjualannya sampai sekarang. Dan ternyata di tempat ini banyak pembelinya.
Perjalanan bisnis Es Krim Ragusa sempat mengalami pasang surut. Sebelum tahun 1945, penjualan es krim ini sangat baik, namun pada tahun 1945 – 1946 penjualannya menurun, karena memang pada saat itu peminatnya yang sebagian besar orang asing, banyak meninggalkan Indonesia. Penjualannya pun terus menurun sampai tahun 1965 – 1972. Baru setelah itu penjualan Es Krim Ragusa meningkat dan stabil. Selama menekuni bisnis es krim, dua bersaudara Italia tersebut dibantu Jo Giok Siaw, yang belakangan diketahui, salah satu putrinya dinikahi oleh Vincenzo Ragusa. Ibu Hj. Sias Mawarni (Pengelola) adalah menantu dari Jo Giok Siaw, ia dan suaminya meneruskan penjualan es krim ini.
Jumlah outlet Es Krim Ragusa pernah sempat mencapai 20 outlet di seluruh Jakarta, namun sekarang hanya tersisa 4 outlet saja, 16 outlet yang lainnya musnah saat terjadi kerusuhan di Indonesia. Selain di JL. Veteran, Es Krim Ragusa juga dibuka di Duta Merlin, di Arena PRJ Kemayoran, dan juga di Cipanas, Jawa Barat.

Suasana Tempo Doeloe
Saat Anda memasuki bangunan bergaya khas Belanda, Anda akan merasakan kembali ke masa lalu. Lihat saja kursi-kursi yang terbuat dari rotan dengan model kuno dan meja bundar yang sederhana sebagai pelengkapnya. Di sekeliling dinding, Anda dapat melihat foto-foto hitam putih yang menggambarkan bagaimana rupa Es Krim Ragusa sebelumnya dan potret sudut-sudut kota Jakarta jaman dulu.
Begitu juga dengan mesin kasir kuno dan tempat untuk menyajikan es krim yang antik. Ruangan ini pun tidak menggunakan AC, hanya menggunakan kipas angin dan atap bangunan yang tinggi dapat mengurangi udara yang panas. Pemilik memang ingin mempertahankan nuansa tempo dulu untuk pengunjungnya, agar bisa bernostalgia.

Walau bangunannya dan interiornya kuno, tidak berarti rasa dari es krim tidak layak untuk dicicipi. Anda dapat mencoba menu yang ada misalnya banana split, special mix, spaghetti ice cream, cassata siciliana, tutti frutti, chocolate sundae, lemon ice, cola float dan nougat. Dengan tampilan es yang menarik, Anda dapat merasakan keunikan rasanya. Bila Anda bingung memilih, Anda dapat menentukan pilihan Anda setelah melihat gambar-gambar es krim yang ada dipajang di sekeliling dinding bagian atas.

Pembuatan Handmade & Bahan Berkualitas
Es krim yang tidak habis dimakan jaman ini mempunyai rahasia agar tetap disukai. Contohnya, es krim disini menggunakan bahan-bahan berkualitas mulai dari susu sampai bahan lainnya. Es krim Ragusa tidak pernah memakai butter milk, melainkan menggunakan susu sapi asli yang segar, sehingga rasanya menjadi khas dan lembut. Semuanya dibuat secara handmade, bukan diambil dari pabrik jadi kualitas akan tetap terjaga. Bahkan es krim yang berasal dari Italia ini tidak menggunakan pengawet. Hal ini dilakukan karena Ragusa tetap memperhatikan rasa dan kepuasan pelanggannya.

Meski tradisional, namun pilihan rasa es krim di Ragusa tetap beragam dengan harga mulai Rp 8.000 per scope hingga Rp 27.000 per porsi. Di antara semua pilihan es krim, spaghetti ice cream (spaghetti tata) dan banana split merupakan menu yang paling digemari. Seperti namanya, spaghetti ice cream disajikan dalam bentuk seperti spaghetti dengan lelehan coklat, taburan kacang, dan sukade warna warni di atasnya. Sedangkan banana split terdiri dari tiga scope es yang disajikan bersama pisang ambon, coklat, kacang, sukade. Selain air mineral dan es teh, minuman yang tersedia antara lain es kelapa muda, orange juice, dan lemon squash yang ditawarkan antara Rp 5.000 hingga Rp 16.000.

Selain es krim dan minuman, Ragusa sengaja tidak menjual menu makanan apapun. Namun jangan khawatir. Anda tetap bisa sedikit mengenyangkan perut dengan menyantap jajanan yang memang setiap hari mangkal di depan Ragusa. Ada otak-otak, gado-gado, rujak juhi dan asinan, serta sate ayam lontong dengan harga rata-rata Rp 10.000 – Rp 18.000 per porsi. Tapi jika sedang ramai, kadang jajanan ini sudah habis bahkan sebelum jam makan siang.




Menu:
REGULAR FLAVORED
Mocca Rp. 12.000,-
Vanilla Rp. 12.000,-
Chocolate Rp. 12.000,-
Strawberry Rp. 12.000,-
Nougat Rp. 14.000,-



PREMIUMY FLAVORED
Durian Rp. 15.000,-
Rum Raisin Rp. 15.000,-


MIXED FLAVORED
Coupe de Maison Rp. 16.000,-
Special Mix Rp. 18.000,-


FANCY FLAVORED
Chocolate Sundae Rp. 18.000,-
Tutti Frutti Rp. 23.000,-
Cassata Siciliana Rp. 23.000,-
Banana Split Rp. 27.000,-
Spaghetti Ice Cream Rp. 27.000,-





Lokasi :
Ragusa Es Italia
Jl. Veteran I No. 10
Jakarta Pusat
Tel: 021-3849123
Jam buka: 10.00 - 21.30


Duta Food Hall
Duta Merlin Plaza Lt. 5
Tel: 021-63864602


Gambir Expo Blok C No. 10
PRJ Kemayoran Jakarta
Tel: 021-26645457


Tunas Kembang
Jl. Raya Cipanas No. 39
Sindanglaya - Cipanas
Tel. 0263-524042

Häagen-Dazs


Häagen-Dazs adalah sebuah merek es krim, yang didirikan oleh imigran Yahudi-Polandia Ruben dan Mattus Rose di Bronx, New York, pada tahun 1961. Dimulai dengan hanya tiga rasa: vanila, cokelat, dan kopi. Perusahaan ini membuka toko ritel pertama di Brooklyn, New York, pada November 15, 1976. Usaha ini tumbuh, dan menciptakan waralaba di seluruh Amerika Serikat dan banyak negara lain diseluruh dunia. Haagen-Dazs memproduksi ice cream, ice cream bars, ice cream cakes, sorbet and frozen yogurt. Haagen-Dazs produk di AS yang didistribusikan oleh Ice Cream Agung Dreyer, Inc.

Es krim datang dalam berbagai rasa dan merupakan "super-premium" merek, yang berarti cukup padat (sangat sedikit udara dicampur dalam selama pembuatan), tidak menggunakan emulsifier atau penstabil selain kuning telur, dan memiliki kandungan lemak mentega yang tinggi . Haagen-Dazs juga dimaksudkan untuk disimpan pada suhu yang secara substansial lebih rendah dari es krim yang paling dalam untuk menjaga kekencangan yang dimaksudkan. Itu dijual baik di toko-toko kelontong dan di gerai ritel khusus melayani ice cream cones, sundaes, dan sebagainya.


Nama Haagen-Dazs tidak berasal dari salah satu bahasa Jermanik Utara; itu hanya dua yang dibuat-buat kata-kata yang dimaksudkan untuk terlihat Skandinavia mata Amerika (meskipun fakta bahwa digraf "äa" dan "zs" bukan bagian dari setiap asli kata-kata dalam salah satu bahasa Skandinavia). Praktek ini dikenal di industri pemasaran sebagai merek asing. Mattus berpikir bahwa Denmark dikenal untuk produk susu dan memiliki citra positif di Amerika Serikat. Dia termasuk peta garis besar Denmark pada label awal, serta nama Kopenhagen.

Putri Doris Hurley dilaporkan dalam film dokumenter PBS Sebuah Tampilkan Es Krim (1999) bahwa ayahnya Ruben Mattus duduk di meja dapur selama berjam-jam mengucapkan kata-kata tidak masuk akal sampai ia datang dengan kombinasi yang ia sukai. Alasan ia memilih metode ini adalah agar nama akan menjadi unik dan asli.

Perangkat ejaan main-main dalam nama membangkitkan sistem ejaan yang digunakan di beberapa negara Eropa. Contoh lain dari merek ini adalah mengubah nama dari Teatro Calderon di Madrid, Spanyol, ke Teatro Haagen-Dazs Calderon.

Vokal ganda yang umum dalam bahasa Belanda, tetapi penggunaan umlaut yang tidak umum dalam konteks itu. Para umlaut dalam judul akan menyarankan Sebuah suara seperti itu di "kucing". Kata "Haagen" kira-kira akan menerjemahkan ke "Tentu Den Haag". Kata "Dazs" tidak dapat diterjemahkan, dan "zs" kombinasi ini hanya ditemukan di Hungaria.



Pada tahun 1980, Haagen-Dazs tidak berhasil menggugat Frusen Glädjé, pembuat es krim, yang namanya tanpa aksen akut Swedia untuk "frozen delight".

Haagen-Dazs dibeli oleh Pillsbury pada tahun 1983. General Mills membeli Pillsbury pada tahun 2001. Namun, di Amerika Serikat dan Kanada, Haagen-Dazs produk yang diproduksi oleh anak perusahaan Nestlé Dreyer, yang memperoleh hak sebagai bagian dari kesepakatan Mills-Pillsbury Umum. Nama merek masih dimiliki oleh General Mills tetapi lisensi untuk Nestlé di AS dan Kanada.

Untuk mengimbangi meningkatnya biaya bahan dan pengiriman produk, Haagen-Dazs mengumumkan bahwa pada bulan Januari 2009 itu akan mengurangi ukuran karton es krim mereka di AS dari 16 US fl oz (470 ml) sampai 14 US fl oz (410 ml). Selain itu mereka mengumumkan bahwa pada bulan Maret 2009 mereka akan menyusut 32 US fl oz (950 ml). kontainer untuk 28 US fl oz (830 ml). Sebagai tanggapan, Ben & Jerry mengatakan bahwa mereka tidak akan mengubah ukuran karton mereka.




 

My Blog List

Term of Use

Welcome (з´⌣`ε) Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon blogger template for web hosting Flower Image by Dapino